An, Bagaimana kabarmu? Kamu yang dahulu aku puja, sekarang? Jangan tanya. Aku tak tahu. Detik ini aku hanya sedang bimbang, tak mengerti akan maunya hati, aneh sekali. Semua terjadi dari kemarin. Ketika aku berusaha berdamai dengan masa lalu -- tentang kamu tentunya, ada fakta yang benar - benar membuat aku benci dengan diriku sendiri. Lain dari biasanya; aku yang selalu pergi ketakutan menghadapi kenyataan yang ada, dan memilih berdiam diri menjauh dari dunia, hari itu entah karena apa aku (merasa) siap untuk segala kemungkinan. Aku melangkah dengan yakin; meninggalkan ia, dan mendatangi kamu lagi. Semuanya berjalan begitu sepat sampai aku tak punya waktu menyadarkan diri. Siapa yang menyangka kalau makhluk yang tinggi seperti kamu akan membalas pelukanku? Fakta yang seperti itu nyatanya belum siap aku terima. Atau memang aku belum siap menerima segala keputusan? Tapi yang menyibukkan pikiranku bukan itu, melainkan semua kesimpulanku yang salah. Ada kilas balik yan
Aku biasa minum jus alpukat. Kadang juga baca buku.