Langsung ke konten utama

7 Days Writing Challenge - Day 7

Dan ini tantangan hari terakhir!
Aku bukan Starla yang banyak dikasih surat cinta itu. Aku Rahayu, dan aku akan menulis surat cinta untuk diriku sendiri di masa depan.

Teruntuk Ra, yang sekarang entah berumur berapa. Mungkin sekarang saatnya aku memanggilmu 'kakak', karena aku tahu bahwa kau (pasti) lebih tua dariku.

Engkau yang beranjak dewasa kini, sedang apa? Sudahkah dapat tempat sandaran hatimu? Kau pasti ingat kalau aku yang sekarang ini masih sendiri. Tanpa dia.

Bagaimana menjalani masa - masa setelah hari ini?
Bagaimana rasanya berkuliah, menjajaki kampus setiap pagi lalu wisuda dan bekerja? Aku yang sekarang ini belum resmi menjadi mahasiswa.
Sudahkah kau jalani masa S2-mu? Ke luar negeri? Ah aku terlalu banyak tanya ya. Apa kau sebal kutanyai macam - macam?
Ah aku malahan bertanya lagi. Tolong sekali lagi

Ra...
Masihkah ayah, ibu, kedua kakakku kini di sampingmu? kuharap jawabanya iya.

Harapku untukmu yang disana. Engkau masih bisa membaca surat ini, karena urusan masa depan siapa yang mengetahui? Tuhan.
Kuharap senyuman mengiringi langkahmu menapaki dunia. Kuharap kau sekarang menemukan bahagia yang dahulu sekali aku (juga engkau) ingini. Kuharap sesal yang kualami dahulu, suatu saat nanti lenyap dimakan waktu, tak bersisa.

Aku tak pandai menulis surat. Aku bukanlah orang yang penuh cinta dalam lembar - lembar kertas beraroma parfum. Aku bukan manusia yang pandai merangkai sajak atau puisi roman sampai motivasi. Aku adalah aku, yang akan jadi masa lalumu dimasamu sekarang ini.

Teruslah berkembang. Semoga kelak engkaulah manusia yang penuh dengan cinta, jangan seperti aku.

Dan satu lagi, masa lalumu ada di sini, Ra. Jika sekarang kau sudah bersanding dengan makhluk berjakun lain, bukan lagi yang aku puja sekarang, maka lupakan ia yang kucintai hari ini. Masa depanmu ada di sampingmu sekarang.
Jangan jadi manusia yang mendua, lupakanlah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membaca, Cinta untuk Perempuan yang Tidak Sempurna

Identitas buku Cinta untuk Perempuan yang Tidak Sempurna oleh Najelaa Shihab Cetakan pertama Juli 2020 oleh penerbit Literati, Ciputat. dengan 160 halaman Aku membaca melalui aplikasi iPusnas  Aku sudah jatuh cinta pada buku ini sejak di Kata Pengantar. Kalau kalian mencari esai akademik, saya rasa buku ini tidak terlalu cocok, karena buku ini lebih cocok disebut curahan perasaan dari penulis atas pengalaman-pengalamannya. Terbagi dalam 17 Chapter, dan sebelum masuk ke Chapter baru disajikan kutipan yang mungkin menggambarkan tersebut. "Kebahagiaan dilengkapi oleh begitu banyak kelekatan hubungan. Tanpa pasangan tidak menghapus keberhasilan lain yang sudah diraih perempuan." -Halaman 25 Dalam Chapter 4, tulisan di dalamnya sangat kompleks. Menggambarkan peran seorang perempuan sebagai istri, menantu, ibu, sekaligus anak. "Perempuan yang berkarya di luar rumah, bukan sekadar untuk mendapatkan uang, tetapi menjadi teladan; bukan hanya mendukung ekonomi, tetapi menjalankan

Setiap hal, adalah jalan

 Aku agak menyesal karena gagal memberikan hadiah buku untuk seseorang. Dua hari aku merasa gagal karena ketakutanku dalam melakukan suatu hal. Terlalu banyak berpikir, sampai lupa bahwa waktu terus mengalir. Meninggalkan aku dalam keraguan. Setelah berhari-hari tidur dalam keadaan tak nyenyak, aku sampai di hari ini. Hari ketika aku bersyukur tak memberinya bungkusan cokelat dengan ikatan tali rami. Kelak, aku akan memberinya bungkusan serupa. Buku tulisan karyaku sendiri, yang diikat dengan tali rami. Kelak akan berisi tanda tanganku, dan untuk buku yang kupegang, akan kumintai tanda tanganmu. Bismillah. 2 September 2022.

Ke-47 di Makassar

Di bulan Agustus nanti, akan ada acara penting di keluarga besar Muhammadiyah. Muktamar kali ini akan diadakan di Makassar, sekitar tanggal 3 - 7 agustus. Nahh, di muktamar kali ini, Mars yang akan dinyanyikan adalahhhhh "Indonesia berkemajuan". Malam ini, waktu aku nonton videonya, buat aku jadi mood buat belajar. Yaahhh walau belajarnya juga nyanyi nyanyi sambil senyum senyum nggak jelas di kamar. Pak Din emang jago ciptain lagu. Buktinya ada di post aku sebelumnya. Di lagu kali ini, sang Pimpinan Muhammadiyah sekarang ini berhasil membangun semangat masyarakat lewat lagu ciptaannya. (Y). Untuk kalian yang penasaran gimama sih lagunya, aku bakal nulis sepenggal syair dari Pak Din ini. Sang surya di ufuk tinggi Cerahi persada negeri Dari timur gerakkan nurani Bangkitkan tammadun tinggi Angin mamiri berhembus kencang Layar pinisi lebar berkembang Walau ombak besar menantang Pantang surut ke belakang Janganlah kita berpangku tangan Tegapkan langkah hadapi tantangan