Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2016

Semudah itu

Aku merasa ada yang aneh. Apa aku harus jadi seperti Riani? Saat Zafran tahu bagaimana perasaanya? Ketika tatapan itu bertemu, aku harus berpaling lantas berfikir sejenak lalu menoleh lagi sambil tersenyum? Aku tak pandai tersenyum. Aku adalah manusia yang ketika tatapan itu bertemu aku berpaling, dan tak menoleh lagi. Aku berfikir, tapi tentang senyuman dan raut wajahnya. Kawanku berkata, "jangan sering mikirin doi, nanti bosen loh". Aku berkata ia menyenangkan, itu berarti ada 2 kemungkinan. Dia yang memang seperti itu, atau aku yang tak mudah bosan. Telaah dulu, sebelum berpendapat. Karna memang tergantung faktor internal dan eksternal. Ketika mengingat ia, entah mengapa aku merasa cinta ini tumbuh. Aku juga tak tahu pasti, tapi kupikir memang seperti itu. Dengan aku berfikir, secara tidak langsung aku membangun karakternya di dekatku, di sampingku. Semudah itu membuat kamu ada di sisi ku.... 20102016/22.44 WIB

Sendiri

Aku butuh waktu dengan diriku. Aku butuh jeda agar aku bisa berunding empat mata dengan jiwaku. Mengenai aku yang sudah terlampau jauh berubah. Mengenai kecewaku yang membuat aku kecewa kenapa aku harus kecewa dengan hal semacam itu. Aku butuh waktu. Dan akhir - akhir ini waktuku tersita olehmu. Waktuku banyak digunakan untuk memikirkan kamu. Untuk itu, bolehkah kulupakan kamu? Aku hanya perlu waktu. Lagipula, memang apa bedanya aku yang memikirkanmu dengan aku yang tidak mengingatmu? Kamu bahkan tak bisa menjadi milikku. Sekarang. Tapi ingatlah, akan ada hari dimana aku mengingatmu lagi. Esok atau mungkin lusa. Malam ini aku berkata seperti ini. Besok malam mungkin juga akan tetap seperti itu kalimatnya. Mungkin. Begitu seterusnya. Sampai aku selesai merajut lagi mimpiku. Termasuk mimpi untuk bersanding denganmu, akan kujahit lagi. Kainnya sudah robek, harus ditambal dan dibenahi. Salam, Ra. Yang akan merindukanmu.