Langsung ke konten utama

7 Days Writing Challenge - Day 4



Masa lalu kadang menjadi masa yang kelam. Tapi kadang banyak kenangan manis di sana, jadi sayang untuk dilewatkan.
Kamu memilih ke mana? Kembali ke masa lalu dan memperbaikinya? Ah, itu terdengar mustahil.

Pernah suatu hari aku mengingini kembali ke masa jaya dahulu, sebelum aku terpuruk seperti beberapa tahun belakangan ini. Tapi di waktu yang bersamaan, aku menertawakan diriku karena tingkah bodoh di masa lalu. Tak ada yang salah. Hanya aku yang terlalu fokus pada hal yang salah.

Aku kecewa, merasa dikecewakan lebih tepatnya. Jujur saja, saat kelulusan masa biru putih, aku gagal masuk SMA yang aku ingini karena satu dua hal. Semua benar - benar membuatku muak, bahkan nilai UN yang menjadi pertaruhan. Nilaiku turun.

Tahun pertama di sekolah benar - benar hancur, begitu juga tahun berikutnya. Masa - masa itu menjadi benar - benar kelam, mungkin aku frustasi.

Sayangnya di tahun ketiga, aku baru sadar bahwa semua itu salah, dua tahunku sia - sia. Aku bahkan lupa bagaimana nasihat seorang guru, "di manapun kamu sekolah, fokus saja pada seleksi bersama perguruan tinggi nanti." Ia berbicara dengan penuh keyakinan, aku ingat betul. "Tahun pertama di SMA, mulailah belajar materi SBM," lanjutnya.

Harusnya aku dengar itu. Aku dengar, tapi otakku sudah terisi akan kemungkinan - kemungkinan terburuk di masa depan. Dan benar, kemungkinan - kemungkinan yang dahulu itu, benar terjadi. Namun aku masih (merasa) beruntung, karena aku belum (begitu) terlambat untuk sadar.

[Aku baper duhh pas nulis ini]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membaca, Cinta untuk Perempuan yang Tidak Sempurna

Identitas buku Cinta untuk Perempuan yang Tidak Sempurna oleh Najelaa Shihab Cetakan pertama Juli 2020 oleh penerbit Literati, Ciputat. dengan 160 halaman Aku membaca melalui aplikasi iPusnas  Aku sudah jatuh cinta pada buku ini sejak di Kata Pengantar. Kalau kalian mencari esai akademik, saya rasa buku ini tidak terlalu cocok, karena buku ini lebih cocok disebut curahan perasaan dari penulis atas pengalaman-pengalamannya. Terbagi dalam 17 Chapter, dan sebelum masuk ke Chapter baru disajikan kutipan yang mungkin menggambarkan tersebut. "Kebahagiaan dilengkapi oleh begitu banyak kelekatan hubungan. Tanpa pasangan tidak menghapus keberhasilan lain yang sudah diraih perempuan." -Halaman 25 Dalam Chapter 4, tulisan di dalamnya sangat kompleks. Menggambarkan peran seorang perempuan sebagai istri, menantu, ibu, sekaligus anak. "Perempuan yang berkarya di luar rumah, bukan sekadar untuk mendapatkan uang, tetapi menjadi teladan; bukan hanya mendukung ekonomi, tetapi menjalankan

Setiap hal, adalah jalan

 Aku agak menyesal karena gagal memberikan hadiah buku untuk seseorang. Dua hari aku merasa gagal karena ketakutanku dalam melakukan suatu hal. Terlalu banyak berpikir, sampai lupa bahwa waktu terus mengalir. Meninggalkan aku dalam keraguan. Setelah berhari-hari tidur dalam keadaan tak nyenyak, aku sampai di hari ini. Hari ketika aku bersyukur tak memberinya bungkusan cokelat dengan ikatan tali rami. Kelak, aku akan memberinya bungkusan serupa. Buku tulisan karyaku sendiri, yang diikat dengan tali rami. Kelak akan berisi tanda tanganku, dan untuk buku yang kupegang, akan kumintai tanda tanganmu. Bismillah. 2 September 2022.

Ke-47 di Makassar

Di bulan Agustus nanti, akan ada acara penting di keluarga besar Muhammadiyah. Muktamar kali ini akan diadakan di Makassar, sekitar tanggal 3 - 7 agustus. Nahh, di muktamar kali ini, Mars yang akan dinyanyikan adalahhhhh "Indonesia berkemajuan". Malam ini, waktu aku nonton videonya, buat aku jadi mood buat belajar. Yaahhh walau belajarnya juga nyanyi nyanyi sambil senyum senyum nggak jelas di kamar. Pak Din emang jago ciptain lagu. Buktinya ada di post aku sebelumnya. Di lagu kali ini, sang Pimpinan Muhammadiyah sekarang ini berhasil membangun semangat masyarakat lewat lagu ciptaannya. (Y). Untuk kalian yang penasaran gimama sih lagunya, aku bakal nulis sepenggal syair dari Pak Din ini. Sang surya di ufuk tinggi Cerahi persada negeri Dari timur gerakkan nurani Bangkitkan tammadun tinggi Angin mamiri berhembus kencang Layar pinisi lebar berkembang Walau ombak besar menantang Pantang surut ke belakang Janganlah kita berpangku tangan Tegapkan langkah hadapi tantangan