Masa lalu kadang menjadi masa yang kelam. Tapi kadang banyak kenangan manis di sana, jadi sayang untuk dilewatkan.
Kamu memilih ke mana? Kembali ke masa lalu dan memperbaikinya? Ah, itu terdengar mustahil.
Pernah suatu hari aku mengingini kembali ke masa jaya dahulu, sebelum aku terpuruk seperti beberapa tahun belakangan ini. Tapi di waktu yang bersamaan, aku menertawakan diriku karena tingkah bodoh di masa lalu. Tak ada yang salah. Hanya aku yang terlalu fokus pada hal yang salah.
Aku kecewa, merasa dikecewakan lebih tepatnya. Jujur saja, saat kelulusan masa biru putih, aku gagal masuk SMA yang aku ingini karena satu dua hal. Semua benar - benar membuatku muak, bahkan nilai UN yang menjadi pertaruhan. Nilaiku turun.
Tahun pertama di sekolah benar - benar hancur, begitu juga tahun berikutnya. Masa - masa itu menjadi benar - benar kelam, mungkin aku frustasi.
Sayangnya di tahun ketiga, aku baru sadar bahwa semua itu salah, dua tahunku sia - sia. Aku bahkan lupa bagaimana nasihat seorang guru, "di manapun kamu sekolah, fokus saja pada seleksi bersama perguruan tinggi nanti." Ia berbicara dengan penuh keyakinan, aku ingat betul. "Tahun pertama di SMA, mulailah belajar materi SBM," lanjutnya.
Harusnya aku dengar itu. Aku dengar, tapi otakku sudah terisi akan kemungkinan - kemungkinan terburuk di masa depan. Dan benar, kemungkinan - kemungkinan yang dahulu itu, benar terjadi. Namun aku masih (merasa) beruntung, karena aku belum (begitu) terlambat untuk sadar.
[Aku baper duhh pas nulis ini]
Komentar
Posting Komentar