Langsung ke konten utama

yang Terlewat

Kadang kita amat menyesal ketika melewatkan sesuatu. Tetapi kita lupa, kadang sesuatu menjadi lebih baik ketika ada yang terlewat.

Gw selalu pengen balik ke tahun 2014. Ada satu hari yang paling nggak pengen gw lewatkan. Hari di mana harusnya gw pergi ke Solo, ketemu bang Dzawin. Gw selalu inget di hari itu gw nangis. Gagal ketemu, berakhir dengan cuma dapet tanda tangan di selembar kertas. Sampai sekarang gw masih berandai-andai, kalo aja waktu itu ketemu. Aish!

Tapi di beberapa waktu gw sadar, kadang memang nggak harus ketemu dulu. Biar hal itu masih jadi mimpi. Mimpi yang sampai sekarang masih selalu ingin gw capai. Mimpi yang bikin gw mencari cara untuk ketemu bang Dzawin dengan cara yang lebih elegan. Memang belum kesampaian. Tapi semoga, segera.

28 september 2019 juga jadi tanggal yang sangat dikenang. Gagal lagi untuk bertemu salah satu komika, bang Indra.
Hari itu harus pulang ke rumah. Ada acara di rumah, dan harus pulang meskipun cuma sebentar.

Ternyata, kepulangan itu jadi kepulangan terakhir sebelum semua keadaan menjadi berubah drastis. Sederhananya, itu kali terakhir melihat keluargaku dalam keadaan seperti itu.

Banyak sekali hal yang terjadi--juga terlewat, namun kita belum mampu mengambil pesan yang tersirat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membaca, Cinta untuk Perempuan yang Tidak Sempurna

Identitas buku Cinta untuk Perempuan yang Tidak Sempurna oleh Najelaa Shihab Cetakan pertama Juli 2020 oleh penerbit Literati, Ciputat. dengan 160 halaman Aku membaca melalui aplikasi iPusnas  Aku sudah jatuh cinta pada buku ini sejak di Kata Pengantar. Kalau kalian mencari esai akademik, saya rasa buku ini tidak terlalu cocok, karena buku ini lebih cocok disebut curahan perasaan dari penulis atas pengalaman-pengalamannya. Terbagi dalam 17 Chapter, dan sebelum masuk ke Chapter baru disajikan kutipan yang mungkin menggambarkan tersebut. "Kebahagiaan dilengkapi oleh begitu banyak kelekatan hubungan. Tanpa pasangan tidak menghapus keberhasilan lain yang sudah diraih perempuan." -Halaman 25 Dalam Chapter 4, tulisan di dalamnya sangat kompleks. Menggambarkan peran seorang perempuan sebagai istri, menantu, ibu, sekaligus anak. "Perempuan yang berkarya di luar rumah, bukan sekadar untuk mendapatkan uang, tetapi menjadi teladan; bukan hanya mendukung ekonomi, tetapi menjalankan

Setiap hal, adalah jalan

 Aku agak menyesal karena gagal memberikan hadiah buku untuk seseorang. Dua hari aku merasa gagal karena ketakutanku dalam melakukan suatu hal. Terlalu banyak berpikir, sampai lupa bahwa waktu terus mengalir. Meninggalkan aku dalam keraguan. Setelah berhari-hari tidur dalam keadaan tak nyenyak, aku sampai di hari ini. Hari ketika aku bersyukur tak memberinya bungkusan cokelat dengan ikatan tali rami. Kelak, aku akan memberinya bungkusan serupa. Buku tulisan karyaku sendiri, yang diikat dengan tali rami. Kelak akan berisi tanda tanganku, dan untuk buku yang kupegang, akan kumintai tanda tanganmu. Bismillah. 2 September 2022.

Ke-47 di Makassar

Di bulan Agustus nanti, akan ada acara penting di keluarga besar Muhammadiyah. Muktamar kali ini akan diadakan di Makassar, sekitar tanggal 3 - 7 agustus. Nahh, di muktamar kali ini, Mars yang akan dinyanyikan adalahhhhh "Indonesia berkemajuan". Malam ini, waktu aku nonton videonya, buat aku jadi mood buat belajar. Yaahhh walau belajarnya juga nyanyi nyanyi sambil senyum senyum nggak jelas di kamar. Pak Din emang jago ciptain lagu. Buktinya ada di post aku sebelumnya. Di lagu kali ini, sang Pimpinan Muhammadiyah sekarang ini berhasil membangun semangat masyarakat lewat lagu ciptaannya. (Y). Untuk kalian yang penasaran gimama sih lagunya, aku bakal nulis sepenggal syair dari Pak Din ini. Sang surya di ufuk tinggi Cerahi persada negeri Dari timur gerakkan nurani Bangkitkan tammadun tinggi Angin mamiri berhembus kencang Layar pinisi lebar berkembang Walau ombak besar menantang Pantang surut ke belakang Janganlah kita berpangku tangan Tegapkan langkah hadapi tantangan