Kadang kita amat menyesal ketika melewatkan sesuatu. Tetapi kita lupa, kadang sesuatu menjadi lebih baik ketika ada yang terlewat.
Gw selalu pengen balik ke tahun 2014. Ada satu hari yang paling nggak pengen gw lewatkan. Hari di mana harusnya gw pergi ke Solo, ketemu bang Dzawin. Gw selalu inget di hari itu gw nangis. Gagal ketemu, berakhir dengan cuma dapet tanda tangan di selembar kertas. Sampai sekarang gw masih berandai-andai, kalo aja waktu itu ketemu. Aish!
Tapi di beberapa waktu gw sadar, kadang memang nggak harus ketemu dulu. Biar hal itu masih jadi mimpi. Mimpi yang sampai sekarang masih selalu ingin gw capai. Mimpi yang bikin gw mencari cara untuk ketemu bang Dzawin dengan cara yang lebih elegan. Memang belum kesampaian. Tapi semoga, segera.
28 september 2019 juga jadi tanggal yang sangat dikenang. Gagal lagi untuk bertemu salah satu komika, bang Indra.
Hari itu harus pulang ke rumah. Ada acara di rumah, dan harus pulang meskipun cuma sebentar.
Ternyata, kepulangan itu jadi kepulangan terakhir sebelum semua keadaan menjadi berubah drastis. Sederhananya, itu kali terakhir melihat keluargaku dalam keadaan seperti itu.
Banyak sekali hal yang terjadi--juga terlewat, namun kita belum mampu mengambil pesan yang tersirat.
Komentar
Posting Komentar