Langsung ke konten utama

Septembre

Aku memulai bulanku dengan sisa - sisa agustus. Satu bahagiaku tertinggal disana. Dia, lelaki yang aku suka, di hari selasa duduk disebelahku.
Aku memang ingin bersanding dengannya. Tapi tidak sekarang, nanti saja kalau sudah halal.
Di suatu sore, aku menemukan tatapan mata itu lagi. Sorot mata yang tak kumengerti.
Ah, aku ingin lupa hal itu sebenarnya. Ingin memulai bulan baru dengan harapan baru. Dua tahun aku mencintai seperti itu, aku bosan. Harusnya bulan ini aku sudah move on. Tapi kadang memang malas beranjak dari kenyamanan. Ya, aku nyaman ada di samping bayangannya. Aku nyaman dengan tatapan semunya. Aku nyaman bersandar di bahu kenangannya. Aku juga nyaman dengan khayalan masa depan dengannya. Anggap aku gila. Tapi ini cinta ma men!
Sebenarnya memang tak baik seperti ini terus menerus. Aku bahkan takut dibuat gila oleh cinta. Pernah dengar kisah Laila majnun? Aku tak mau berakhir seperti Laila. Semoga aku rasional dan sadar. Aku akan memulai september baruku. Apapun yang terjadi di bulan ini, semuanya akan tetap baik. Tak ada yang bersalah. Aku, hanya perlu ikhlaskan. Menerima semuanya dengan lapang dada. Macam kata Baba Duta, "kau harus bisa, bisa berlapang dada. Kau harus bisa, bisa ambil hikmahnya~".

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membaca, Cinta untuk Perempuan yang Tidak Sempurna

Identitas buku Cinta untuk Perempuan yang Tidak Sempurna oleh Najelaa Shihab Cetakan pertama Juli 2020 oleh penerbit Literati, Ciputat. dengan 160 halaman Aku membaca melalui aplikasi iPusnas  Aku sudah jatuh cinta pada buku ini sejak di Kata Pengantar. Kalau kalian mencari esai akademik, saya rasa buku ini tidak terlalu cocok, karena buku ini lebih cocok disebut curahan perasaan dari penulis atas pengalaman-pengalamannya. Terbagi dalam 17 Chapter, dan sebelum masuk ke Chapter baru disajikan kutipan yang mungkin menggambarkan tersebut. "Kebahagiaan dilengkapi oleh begitu banyak kelekatan hubungan. Tanpa pasangan tidak menghapus keberhasilan lain yang sudah diraih perempuan." -Halaman 25 Dalam Chapter 4, tulisan di dalamnya sangat kompleks. Menggambarkan peran seorang perempuan sebagai istri, menantu, ibu, sekaligus anak. "Perempuan yang berkarya di luar rumah, bukan sekadar untuk mendapatkan uang, tetapi menjadi teladan; bukan hanya mendukung ekonomi, tetapi menjalankan

Setiap hal, adalah jalan

 Aku agak menyesal karena gagal memberikan hadiah buku untuk seseorang. Dua hari aku merasa gagal karena ketakutanku dalam melakukan suatu hal. Terlalu banyak berpikir, sampai lupa bahwa waktu terus mengalir. Meninggalkan aku dalam keraguan. Setelah berhari-hari tidur dalam keadaan tak nyenyak, aku sampai di hari ini. Hari ketika aku bersyukur tak memberinya bungkusan cokelat dengan ikatan tali rami. Kelak, aku akan memberinya bungkusan serupa. Buku tulisan karyaku sendiri, yang diikat dengan tali rami. Kelak akan berisi tanda tanganku, dan untuk buku yang kupegang, akan kumintai tanda tanganmu. Bismillah. 2 September 2022.

Ke-47 di Makassar

Di bulan Agustus nanti, akan ada acara penting di keluarga besar Muhammadiyah. Muktamar kali ini akan diadakan di Makassar, sekitar tanggal 3 - 7 agustus. Nahh, di muktamar kali ini, Mars yang akan dinyanyikan adalahhhhh "Indonesia berkemajuan". Malam ini, waktu aku nonton videonya, buat aku jadi mood buat belajar. Yaahhh walau belajarnya juga nyanyi nyanyi sambil senyum senyum nggak jelas di kamar. Pak Din emang jago ciptain lagu. Buktinya ada di post aku sebelumnya. Di lagu kali ini, sang Pimpinan Muhammadiyah sekarang ini berhasil membangun semangat masyarakat lewat lagu ciptaannya. (Y). Untuk kalian yang penasaran gimama sih lagunya, aku bakal nulis sepenggal syair dari Pak Din ini. Sang surya di ufuk tinggi Cerahi persada negeri Dari timur gerakkan nurani Bangkitkan tammadun tinggi Angin mamiri berhembus kencang Layar pinisi lebar berkembang Walau ombak besar menantang Pantang surut ke belakang Janganlah kita berpangku tangan Tegapkan langkah hadapi tantangan