Langsung ke konten utama

Dear kamu,,

Dear kamu,,,
Saat mengenal cinta, aku tak mau jatuh. Dengan ataupun tanpa kamu.
Aku ingin melayang.
Sendiri, maupun bersamamu.
Aku tak memaksamu untuk mencinta.
Aku hanya ingin kau tahu saja.
Bahwa aku, menyimpan rasa.
.
Suatu hari,
Ketika tak ada orang selain kita,
Entah iblis macam apa yang membuatku berkata, "Aku suka kamu".
Dan kamu pergi.
.
Lambat laun aku mengerti.
Kau hanya tak ingin kehilangan lagi.
Tak apa kalau kau tetap di sini.
Aku akan tetap melihatmu berangkat sekolah di pagi hari, bermain voli di sore hari dan bermain futsal dimalam hari.
Hingga suatu waktu,
Kau lupa pada luka.
Dan memilih jatuh lagi,
pada seorang gadis.
Kupikir mimpi itu semu,
Nyatanya kau mampu.
An,
Aku tak apa bila kau dengannya.
Tapi mengapa tak kudengar kau berkata, "aku udah jadian" ?
Takdir mempertemukan aku dengannya.
Bicara dalam satu forum.
Obrolan yang berakhir canggung.
Harusnya memang tak perlu bicara masa lalu,
dimana kau dan aku bersama.
Urus saja masa depannya denganmu.
Aku bukan urusannya kan?
.
Aku jatuh,
Bersama cintamu.
Benar - benar jatuh.
.
Aku tak merindu.
Ilusimu malam itu buatku ragu.
Aku kehilangan tiga hariku,
demi memikirkanmu.
Kau.
Hanya.
Ilusiku.
An,
.
Aku tak apa.
.
Suatu hari,
Saat kutemukan lagi luka karena seseorang yang mengaku kawan,
Yang kutemukan adalah genggaman jemarimu.
Juga tatapanmu.
Di antara langit sore 22 April 2016, kutemukan lagi rinduku.
Kau.
Yang aku sayang.
.
Sekarang, aku sudah jatuh lagi.
Pada orang lain.
.
An,
Cintai dirimu sendiri.
Karena yang mengaku cinta, belum tentu benar cinta pada hatimu.
Jaga diri.
Jaga hati.
Dari yang selalu menyayangimu.
.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membaca, Cinta untuk Perempuan yang Tidak Sempurna

Identitas buku Cinta untuk Perempuan yang Tidak Sempurna oleh Najelaa Shihab Cetakan pertama Juli 2020 oleh penerbit Literati, Ciputat. dengan 160 halaman Aku membaca melalui aplikasi iPusnas  Aku sudah jatuh cinta pada buku ini sejak di Kata Pengantar. Kalau kalian mencari esai akademik, saya rasa buku ini tidak terlalu cocok, karena buku ini lebih cocok disebut curahan perasaan dari penulis atas pengalaman-pengalamannya. Terbagi dalam 17 Chapter, dan sebelum masuk ke Chapter baru disajikan kutipan yang mungkin menggambarkan tersebut. "Kebahagiaan dilengkapi oleh begitu banyak kelekatan hubungan. Tanpa pasangan tidak menghapus keberhasilan lain yang sudah diraih perempuan." -Halaman 25 Dalam Chapter 4, tulisan di dalamnya sangat kompleks. Menggambarkan peran seorang perempuan sebagai istri, menantu, ibu, sekaligus anak. "Perempuan yang berkarya di luar rumah, bukan sekadar untuk mendapatkan uang, tetapi menjadi teladan; bukan hanya mendukung ekonomi, tetapi menjalankan

Setiap hal, adalah jalan

 Aku agak menyesal karena gagal memberikan hadiah buku untuk seseorang. Dua hari aku merasa gagal karena ketakutanku dalam melakukan suatu hal. Terlalu banyak berpikir, sampai lupa bahwa waktu terus mengalir. Meninggalkan aku dalam keraguan. Setelah berhari-hari tidur dalam keadaan tak nyenyak, aku sampai di hari ini. Hari ketika aku bersyukur tak memberinya bungkusan cokelat dengan ikatan tali rami. Kelak, aku akan memberinya bungkusan serupa. Buku tulisan karyaku sendiri, yang diikat dengan tali rami. Kelak akan berisi tanda tanganku, dan untuk buku yang kupegang, akan kumintai tanda tanganmu. Bismillah. 2 September 2022.

Ke-47 di Makassar

Di bulan Agustus nanti, akan ada acara penting di keluarga besar Muhammadiyah. Muktamar kali ini akan diadakan di Makassar, sekitar tanggal 3 - 7 agustus. Nahh, di muktamar kali ini, Mars yang akan dinyanyikan adalahhhhh "Indonesia berkemajuan". Malam ini, waktu aku nonton videonya, buat aku jadi mood buat belajar. Yaahhh walau belajarnya juga nyanyi nyanyi sambil senyum senyum nggak jelas di kamar. Pak Din emang jago ciptain lagu. Buktinya ada di post aku sebelumnya. Di lagu kali ini, sang Pimpinan Muhammadiyah sekarang ini berhasil membangun semangat masyarakat lewat lagu ciptaannya. (Y). Untuk kalian yang penasaran gimama sih lagunya, aku bakal nulis sepenggal syair dari Pak Din ini. Sang surya di ufuk tinggi Cerahi persada negeri Dari timur gerakkan nurani Bangkitkan tammadun tinggi Angin mamiri berhembus kencang Layar pinisi lebar berkembang Walau ombak besar menantang Pantang surut ke belakang Janganlah kita berpangku tangan Tegapkan langkah hadapi tantangan